Senin, 10 Juni 2013

Self Defense



,,,,Assalamu'alaykumm...tok...tok...tok,,,,mampir lagiy ahh…
Sambil ngeteh or ngopi di pagi hari,,,,cuma mau kasih tau salah satu ilmu Biologi nih....hehehe. Teruntuk semua saudarikuw yg kucintai karena keimanan kita sist…^__^

Kita semua tahu hewan ada yg bermacam2....satu hewan saja, misalnya ikan saja punya beraneka ragam jenis,,,dgn berbagai famili, berbagai marga dan berbagai spesies... Dan tahukah saudarikuu…semakin indah dan langka bentuk dan warna hewan tersebut....dia akan memiliki sebuah 'self-defense' tersendiri,,,or pertahanan diri, terutama hewan yg berukuran kecil... Terlihat 'lemah' tp sbnrnya punya 'power' tersendiri utk menghindar dr pemangsanya. Pertahanan diri ini merupakan manifestasi tersendiri dari sebuah pola interaksi makhluk hidup yang kita kenal dengan predasi (pemangsaan). Ketika ada pemangsaan, pasti ada pertahanan diri… Karena alam ini begitu seimbang diciptakan… Tidak semua makhluk mau dalam posisi ‘mangsa’, tidak semua hewan mau dilahap bulat-bulat tanpa ada perlawanan, dan tidak semua manusia mau dalam posisi ‘ditindas’. Pasti ada perlawanan, pasti ada pertahanan diri. Allah sudah mengatur semuanya sedemikian rupa, sehingga keseimbangan ekosistem dapat terus terpelihara. Tidak ada hewan yang benar-benar pasrah mau dimangsa oleh musuhnya. Jika terus-terus seperti itu kepunahan akan menjadi sebuah keniscayaan. Kalaupun ada hewan yang pertahanan dirinya lemah, pasti jumlah populasinya lebih banyak dibanding hewan unik nan langka yang memiliki suatu pertahanan diri khusus.

Pertahanan diri hewan juga bermacam-macam loh teman…. Ada yang menghindari musuhnya dengan pola penyamaran (kamuflase) , seperti bunglon dan katak pohon canyon yang dikenal dengan pewarnaan tersamar (cryptic coloration). Ada yang mempertahankan diri dengan menghasilkan zat kimiawi beracun, seperti ular dan beberapa hewan laut. Dan biasanya ditunjukkan juga dengan pola pewarnaan aposematik (aposematic coloration), yakni suatu teknik pewarnaan tubuh yang memberikan sinyal bahwa hewan tersebut adalah hewan beracun. Mmmmh,,,misalnya gurita cincin biru (Haplochaena maculosa). Gurita ini berbeda dengan gurita lain, warnanya sangat indah….memiliki warna biru terang dan kuning yang berseling dan memendarkan cahaya. Eits…tapi hati-hati, justru karena warnanya yang ‘cantik’ dan ‘indah’ itu dia punya racun yang sangat dahsyat. Mampu mematikan musuhnya dalam sekali sengatan. Sleppp… Memang pertahanan diri seperti ini lebih banyak dipakai hewan-hewan laut yang ‘cantik’. Karena keanekaragaman hayati bawah laut tampak lebih nyata ketimbang darat dengan banyaknya warna-warni dan bentuk spesies yang beraneka macam. Gag heran juga banyak orang yang rela membayar harga tinggi untuk sekedar ber-diving atau snorkling dengan peralatan yang cukup mahal. Bahkan jika sedang bernafsu, terkadang ingin juga memiliki keindahan alam bawah laut itu dengan mengoleksinya di akuarium rumah… Bahkan ada yang sampai mencuri terumbu karangnya atau pun mengambil makhluk-makhluk ‘cantik’nya. 

Pertahanan diri yang lain adalah mimikri. Mimikri itu sebenarnya merupakan suatu peniruan hewan yang menghasilkan kemiripan superficial dengan spesies lain (yang menjadi model peniruannya). Dan hewan yang ditiru itu adalah hewan yang berbahaya atau tidak dapat dimakan, artinya punya ‘self-defense’ tersendiri. Misalnya seperti memiliki sengatan beracun atau berbisa. Pola mimikri ini biasanya di pakai beberapa jenis ular. Ular yang tidak berbisa, kecil dan lemah biasanya akan meniru warna dan bentuk ular yang berbisa, sehingga tampak lebih ‘high-level’ (padahal mah copycat, alias imitasi….hehehe, hebat ya hewan ternyata bisa ngebajak juga,,,,:D). Tapi biasanya ukuran hewan yang meniru atau bermimikri lebih kecil dibanding hewan yang ditirunya. Jadi hewan yang bermimikri ini sebenarnya tidak punya self-defense tersendiri yang khusus. Tapi justru dengan peniruan atau mimikrinya ini mereka jadi memiliki ‘self-defense’ yang mudah dan tak kalah uniknya (plus,,,dengan harga terjangkau….en diskon 10%,,,hehe ;D). Tak perlu repot-repot punya zat beracun atau bisa, cukup meniru hewan yang berbisa,,,,dia akan dengan mudah terhindar dari musuh.

Mungkin teman-teman bertanya sebenarnya arah tulisan saya ni kemana sih? Hehehe…. Mmmmh,, begini saudariku yang ‘cantik-cantik’. Cerita-cerita tentang pertahanan diri hewan-hewan makhluk ciptaan Allah diatas sebenarnya dapat menginspirasi kita. Bahwa semakin ‘cantik’ dan ‘indah’ makhluk ciptaan Allah pasti punya ‘self-defense’ tersendiri yang khusus. Bayangkan jika makhluk-makhluk Allah yang indah dan cantik tersebut pasrah dan rela di makan pemangsanya…. Pasti semuanya akan mudah punah. The real extinction will appear immediately. Hmmm…tentunya kalau begitu akan mengganggu stabilitas ekosistemnya kan? Sampai sini pasti teman-teman sudah paham maksud saya.

Saudariku….kecantikan dan keindahan yang Allah ciptakan adalah kekayaan dan sesuatu yang berharga di alam ini. Dan hal itu juga Allah karuniakan kepada kita, wanita. Wanita berbeda dengan pria dalam hal fisik or penampakan luar. Semua hal-hal indah ada ditubuh wanita. Bahkan kalu kata John Mayer,,,you’re body is wonderland. Saya tidak akan bercerita panjang lebar mengenai asal muasal penciptaan wanita mengapa bisa terlihat lebih mempesona dan ‘aduhai’ dibandingkan kaum Adam. Bahkan ada satu riwayat yang megisahkan bahwa syetan menaruh anak-anaknya pada leher, pinggul dan kaki wanita pada saat berjalan, agar kaum pria tertarik. Lama-lama kalau kaum pria terus menerus mengikuti hawa nafsu syahwatnya…..mereka bisa menjadi ‘predator’ yang beringas bagi kita saudariku…(hehe…). Namun bukan berarti kita menyalahkan kaum pria, karena memang dengan azas keseimbangan itulah, Allah menciptakan kaum Adam dengan hati yang mudah goyah dalam nafsu syahwat. Seperti pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri r.a. : “Sesungguhnya, dunia ini hanyalah ibarat sebuah manisan yang berwarna hijau. Dan sesungguhnya Allah swt menciptakan kalian sebagai khalifah di muka bumi. Dia melihat semua perbuaan hamba-hamba-Nya. Maka takutlah (berhati-hatilah) kalian kepada dunia dan wanita, karena cobaan pertama yang dialami oleh Bani Israel berasal dari wanita.” (H.R. Bukhari). Hmmm,,,susah juga ya ternyata jadi wanita. Tapi jangan khawatir saudariku…..Allah begitu sayang kepada kita kaum wanita sehingga memberikan inspirasi yang sangat berharga ini dari alam.

Yaaa….bahwa kita harus punya cara agar sifat ‘predator’ kaum pria tidak muncul, hehehe…. Ya! Bener banget…..kita harus punya ‘self-defense’ tersendiri agar nafsu syahwat tidak timbul. Banyak kasus pemerkosaan, pelecehan seksual, dan penindasan kaum perempuan di mass media yang mungkin muncul karena kita sendiri sebagai kaum perempuan gag punya pertahanan diri sendiri. Allah ya Rabbul izzati sangat sayaaaang pada kaum muslimah sehingga menurunkan suatu perintah ‘self-defense’ tersendiri yang membedakan muslimah dengan kaum yang lain, yaitu jilbab. Tapi mungkin di zaman sekarang, syetan semakin punya trik dan cara yang canggih menggoda manusia, sehingga dengan jilbab pun kadang tak cukup. Kita harus punya ‘self-defense’ tersendiri dari dalam saudarikuuu…. 

Banyak contoh-contoh ummul mukminin kita, para shahabiyah yang lembut, berani namun tegas. Misalnya Aisyah r.a yang mampu menjaga kehormatan dirinya sepanjang jalan bersama Shafwan bin al-Mu’attal ketika tertinggal oleh rombongan kafilah dalam sebuah perjalanan. Yang selanjutnya sempat menimbulkan suatu berita kebohongan (hadietsul ifk). Atau seperti Asma binti Yazid, yang memiliki ‘self-defense’ berupa retorika dan kecerdasannya sehingga dijuluki sebagai Khatibah An-Nisa (seorang wanita yang pandai berkhotbah). Bahkan Asma pernah ikut dalam perang Yarmuk dan berhasil membunuh 9 prajurit Romawi dengan tiang tendanya…. Subhanallaaaah…. Dan bukan hanya Asma binti Yazid seorang shahabiyah yang pernah bertempur di medan peperangan. Masih banyak shahabiyah ummul mukminin kita yang patut menjadi contoh ‘keperkasaan’nya. Misalnya Ummu Sulaim, Ummu Sinan dan Ummu Salamah yang berangkat ke perang Khaibar. Dan masih..masih banyak lagi saudariku,,,,contoh ‘pertahanan diri’ dari para shahabiyah dalam menjaga harga diri dan kehormatannya. 

Sekarang tibalah kita untuk memilih ‘self-defense’ seperti apa yang hendak kita pakai. Namun, apapun itu haruslah bertujuan menjaga harga diri dan nama agama, orang tua , keluarga bahkan jati diri sebagai seorang muslimah. Kita harus berusaha sekuat tenaga menjadi makhluk ‘unik’ dan ‘langka’ yang berharga nilainya dengan ‘self-defense’ tersendiri. Bukan menjadi makhluk yang lemah seperti kebanyakan wanita yang populasinya banyak tapi cepat ‘punah’. Karena yang berharga dan bernilai tinggi hanyalah mereka yang paling ‘indah’, ‘cantik’ dan langka. Gag perlu khawatir takut gag ada yang ‘suka’, karena ketegasan seorang muslimah bukan ‘jutek’ or ‘galak’…tapi ketegasannya dibalut dengan kelembutan mempertahankan harga diri. Karena sebagai seorang muslim kita tetaplah sebagai rahmatan lil ‘alamin. Jangan buat orang disekeliling kita malah dirugikan oleh ‘self-defense’ kita yang terlalu over. Pokoknya tenag aja deh,,,,kalau yang ‘langka’ pasti bakalan banyak yang nyari….hehehe. Ada orang utan, cendrawasih, badak bersula satu, harimau Sumatera, katak serasah, paus biru, beruang grizzly, beruang kutub, penguin, dan lain sebagainyaaaa…… (lho emang kita binatang apa?hehe :D)

Okey gals…..,sekarang tinggal pilih…..pertahanan diri yang bagaimana yang mau kita pakai…. Dan saudarikuuu…..neraka bukanlah untukmu…..bukan untuk kitaaa……wallahu’alam bishowab…

Ketegasan mu umpama benteng Negara dan agama…
Dari di robohkan dan jua dari dibinasakannya…
Wahai puteriku sayaaang…
Kau bunga terpelihara…
Mahligai syurga itulaaah tempatnya …
(Nasyid Hijjaz)

By: riera (Jan’2010)

1 komentar:

  1. rororo,, ups,, skrg hrus panggil ummi ree, hehee...
    happy to meet you at blogspot euy..
    Aq masih gaptek ni, bru move on dri multiplyqu tsayg..

    BalasHapus